Pdt. Dr. Stephen Tong
Renungan ini ditranskrip dan diedit kembali dari khotbah seri Surat Roma oleh Pdt. Dr. Stephen Tong di Gereja Reformed Injili Indonesia di Jakarta.
Roma 10:1-6 (TB-LAI)
(1) Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. (2) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. (3) Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. (4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. (5) Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hokum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya." (6) Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun.
Mengapa orang kafir yang tidak mencari justru diberikan, tetapi orang
Orang
Orang berdosa cenderung melawan hukum. Lao Tze, pada 2.600 tahun yang lalu, seorang yang lebih dahulu dari Kong Hu Cu sudah pernah mengatakan bahwa, semakin ketat suatu hukum, semakin berani manusia melawannya. Semakin banyak peraturan, semakin banyak menyatakan kesalahan. Jangan mengira, kalau kita memerintah bawahan kita dengan banyak peraturan, maka mereka akan merasa takut dan menjadi yang paling baik. Tetapi justru paksaan untuk mematuhi perintah dan peraturan yang ketat membuat orang merasa hidup tidak berarti, dan akhirnya mereka menjadi orang yang berani melawan dan mencari alasan untuk melawan peraturan. Ketika hukum negara ditetapkan, apakah itu berarti manusia yang sudah mengerti hukum tidak akan melawan hukum? Tidak, justru terbalik, orang yang berani melawan hukum adalah orang yang paling tahu seluk beluk hukum. Orang yang paling mengerti hukum akan mencari jalan untuk melawan hukum lalu membela diri supaya setelah mereka berdosa, mereka tidak perlu dihukum. Itulah yang disebut ahli hukum. Ahli hukum adalah ahli-ahli yang mengetahui seluk-beluk hukum lalu berbuat dosa dan melanggar hukum, kemudian mencari alasan untuk menutupi segala kesalahan, sehingga setelah mereka berbuat dosa, mereka tidak perlu dihukum. Tempat yang paling tidak adil, adalah tempat yang memasang palang pengadilan. Tempat yang paling tidak adil adalah tempat di mana para ahli menegakkan keadilan, tetapi mereka sendiri tidak menjalankan keadilan tersebut. Orang cenderung sombong dengan hukum. Orang
Tafsiran yang kurang jelas dan penyelewengan yang terus menerus sampai zaman Rabbi Hilel, bahkan sampai zaman Yesus, menyebabkan orang
Kasih menjadi dasar pembuatan hukum. Jika kita membuat peraturan-peraturan apapun hanya bermotivasikan untuk mengikat, membatasi orang lain, untuk menyatakan diri kita mempunyai hak yang istimewa dan otoritas yang tinggi, maka motivasi itu adalah motivasi yang sangat berlawanan dengan kehendak Tuhan Allah. Kita membuat peraturan seharusnya kembali pada satu hal yang mendasar: saya membuat peraturan ini demi cinta kepada mereka yang diatur. Jikalau seseorang tidak mempunyai cinta kasih kepada yang dipimpinnya, maka tidak berhak menjadi pemimpinnya. Ini prinsip Alkitab. Allah memerintah dunia, karena Dia mengasihi dunia. Allah kasih, maka Dia memerintah. Kita yang menjadi boss, kepala sekolah, ketua, atau pimpinan, jika kita tidak mencintai mereka yang kita pimpin, bagaimana kita bisa memimpin? Kita perlu kembali kepada ajaran Alkitab, yang mengatakan karena Allah itu kasih adanya, maka Dia memberikan peraturan. Peraturan-peraturan berdasarkan atas kasih, peraturan menjalankan kasih, esensi yang terpenting di dalam peraturan adalah kasih. Kesimpulan dari segala Taurat adalah cinta kasih. Bukan saja motivasinya demikian, tujuannya juga melalui cinta kasih melindungi, membimbing, membangun, dan menguatkan orang yang dipimpin. Itu seharusnya membawa manusia kepada hidup yang kekal.
Musa mengatakan satu kalimat yang penting sekali di dalam Kitab Imamat, jika kau menjalankan ini, engkau mendapatkan hidup. Justru kalimat itulah yang membuat kesalahpahaman orang Yahudi. Mereka mengira, kalau mereka akan memperoleh hidup yang kekal. Sebenarnya bukanlah demikian. Sebab Allah memberikan Taurat bukan supaya orang dapat melunaskan semuanya, juga bukan supaya orang melanggarnya. Watchman Nee dalam bukunya "Dua Belas Bakul" memberikan satu konsep yang salah. Watchman Nee berkata, Allah menciptakan manusia justru supaya manusia melanggar, supaya manusia berdosa. Seolah-olah motivasi Allah adalah menginginkan manusia berdosa. Ini adalah satu hal yang terlalu berani memakai istilah atau terlalu berani mengutarakan konsep yang tidak beres.
Sebenarnya Allah tidak memberikan Taurat supaya manusia berbuat dosa, juga tidak memberikan Taurat supaya manusia bisa menjalankan semuanya dan menjadi sempurna. Allah memberikan Taurat, memang seperti yang dituliskan dalam Imamat 18:5, kau menjalankan ini, supaya memperoleh hidup. Tetapi ketika manusia mau betul-betul, sungguh-sungguh menjalankan, barulah dia insyaf, bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan. Coba jalankan! Pada waktu kau menjalankan barulah kau tahu tidak mungkin. Kalau tidak mungkin, tetapi tetap disuruh menjalankan, lalu bagaimana? Akhirnya berkata, Tuhan, memang seharusnya aku menjalankan, tetapi tidak mungkin. Cara yang terakhir adalah kembali kepada Tuhan: Tuhan, mengapa Kau menyuruh aku menjalan sesuatu yang tidak mungkin dapat aku jalankan? Tuhan, mengapa Kau menyuruh aku menjalankan sesuatu yang tidak mungkin dapat aku jalankan? Tuhan, mengapa Kau menyuruh aku mematahui sesuatu yang tidak mungkin aku patuhi? Tuhan, kalau memang hal itu tidak mungkin aku jalankan, Kau tetap menyuruh aku menjalankannya? Kadang-kadang kita mengemban tugas yang jauh dari kemampuan kita untuk menjalankan, kadang-kadang kita mengemban satu mandat yang tidak mungkin dapat kita laksanakan, pada saat itu, barulah kita tahu, bahwa sasaran terakhir dan tujuan yang mungkin dicapai adalah merendahkan diri dan kembali kepada Dia yang memberikan mandat. Inilah Taurat.
Segala perintah yang dari Tuhan di dalam Perjanjian Lama adalah memberikan pengajaran terakhir, supaya orang yang mau menjalankan, mau melaksanakan. Waktu dia menjalankan di sini tertutup, di
Setelah beribu-ribu tahun orang Yahudi mempunyai Taurat, mereka tidak menyadari akan hal seperti ini, mereka tidak menyadari apakah motivasi Tuhan memberikan Taurat, juga tidak menyadari bahwa motivasi itu menuju pada satu tujuan sebenarnya yang bagaimana, mereka tidak mengetahui maksud Tuhan. Maksud sedalam-dalamnya dari isi hati Tuhan yang selalu disalah mengerti oleh manusia mengakibatkan kebudayaan menuju pada kebuntuan. Kalimat-kalimat terakhir dari kesaksian Pdt. Jonathan Chao berbunyi, apa yang kurang di dalam kebudayaan? Apa yang kurang di dalam zaman modern, apa yang kurang dalam humanisme yang paling modern di abad ke-XX ini? Itulah pointnya.
Pada waktu manusia sampai satu titik dan mengenal diri hanyalah manusia yang terbatas, maka dia akan menuju ke mana? Tetap memperilah diri atau kembali kepada Allah yang sejati? Waktu kau kembali kepada Allah yang sejati, di situlah kau menemukan hidup baru, arah baru, pengharapan baru, dan hari depan yang baru. Boleh saya katakan, bahwa kita sudah berada pada 5 tahun terakhir dari abad XX, sekarang manusia belum mau kembali pada Tuhan, manusia masih percaya bahwa aku mempunyai kekuatan, kalau tidak bisa jadi di bidang ini ya bidang lain. Dan 20 tahun terakhir dari abad XX ini, ekonomi seluruh dunia adalah permainan uang yang tidak berdasar. Banyak orang yang mempunyai uang, uang itu adalah hasil dia mempermainkan manusia, banyak orang mempunyai uang, uang itu bukan hasil menggali kembali sumber alam; kekayaan yang Tuhan berikan kepada dunia, melainkan permainan uang, orang, mempermainkan dan mempermainkan, ini akan collapse. Ekonomi abad XX sudah berada di luar dasar ekonomi yang kuat. Karena apa? Karena ekonomi yang sesungguhnya kuat itu mempunyai dua prinsip yang penting, pertama, produksi yang didasarkan atas suatu kesolidan dan kekuatan yang sungguh-sungguh berbobot, yang didasarkan atas sumber alam. Kedua, memberikan distribusi yang rata dan dikelola dengan baik untuk menfaedahkan manusia. Sekarang kedua prinsip ini sudah hilang. Kita melihat keadaan ekonomi sekarang ini, negara yang disebut ekonominya paling kuat adalah Jepang, sebenarnya merupakan ekonomi yang betul-betul sudah meledak, sudah tidak ada dasarnya lagi. Yen terus naik, kau kira Jepang kaya? Berpuluh-puluh tahun lagi, orang Jepang harus bekerja 200 tahun tidak bisa membeli sebuah rumah yang cukup enak. Itu bukan ekonomi. Itu akan merusak seluruh bangsa, orang Jepang yang sudah lulus universitas nantinya harus bekerja 100, 200 tahun, uang yang mereka miliki bahkan tidak cukup untuk membeli sebuah WC bagi dirinya sendiri.
Ekonomi yang seperti ini adalah ekonomi yang tidak berdasar. Jangan menghina negara
Pada waktu orang Yahudi membuat Taurat menjadi suatu close-system, pada waktu mereka terus berada di dalam Taurat dan menganggapnya sebagai self-sufficient; kecukupan diri di dalam system Taurat. Sebenarnya mereka terus berkeliling di
Banyak orang Kristen merasa bangga, saya paling rajin ke gereja, setiap minggu saya hadir dan selalu duduk di baris ke 4, kursi ke 5. Kalau diabsen, saya pasti yang paling setia. Tetapi dia duduk disana, hanya mengantuk, tertidur atau melihat kanan kiri. Lalu datang kebaktian bukan untuk mencari Tuhan, melainkan mencari pedagang besar, untuk coba lihat kalau-kalau ada bisnis yang bisa dia peroleh. Di dalam gereja sering ada orang-orang yang datang kebaktian hanya mau mencari pedagang besar, tetapi tidak mau datang kebaktian doa, juga tidak ada kemajuan dalam bidang lain. Tetapi harus diingat bahwa Allah akan menyeleksi mereka yang tidak beres. Biarlah kita datang kepada Tuhan dan mau maju. Jangan membiasakan diri di dalam kerutinan-kerutinan, dan berkata saya beribadah kepada Tuhan, saya cinta Tuhan, tetapi sebenarnya tidak maju. Orang
Mereka menjalankan Taurat, menjalankan ibadah, mereka berpuasa, seperti orang Farisi yang berkata, ya Allah, aku tidak lebih jelek, bahkan lebih baik dari semua, khususnya pemungut cukai ini. Setiap minggu aku berpuasa dua kali, aku memberikan perpuluhan, aku tidak berzinah, aku tidak menipu uang orang, ya Allah! Yesus berkata, dia berkata-kata kepada dirinya sendiri. Allah tidak mendengar doanya. Orang
Perhatikan Roma 10:1, Paulus berkata, "keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah supaya mereka diselamatkan." Mereka adalah orang Yahudi yang sekarang mati di dalam kerutinan agama mereka, tetapi saya masih mendoakan, agar mereka boleh mendapatkan hidup dan keselamatan. Roma 10:2 itu penting sekali dan menyatakan bahwa orang
Bukankah di dalam zaman ini kita melihat banyak orang Kristen yang seperti ini? Mengikuti semua persekutuan, kalau berdoa sampai kursinya pecah, karena dipukul olehnya. Saya pernah melihat orang yang berdoa dengan memukul-mukul kursi rotannya sampai rusak semuanya. Sesudah dia selesai berdoa, saya bertanya, apa salah kursimu? Orang yang berdoa mati-matian, menggebu-gebu, berapi-api, tetapi kalau mendengarkan doanya, tidak terdapat pengertian yang benar. Inilah yang dimaksudkan disini. They are zealus, but their zeal is not based on true knowledge; mereka begitu berapi-api, begitu menggebu-gebu, bahkan begitu giat dan begitu ekstrim, tetapi tidak mempunyai pengertian yang sesungguhnya. Namun saya harus membalikkan lagi, banyak orang mempunyai pengertian yang benar, tapi berada dalam lemari es. Dua macam kecelakaan kekristenan. Ada orang Kristen yang memiliki teologi yang benar, memiliki doktrin Reformed, tetapi kalau dijamah, 40 derajat di bawah nol. Ada orang Kristen yang pintar, yang teologinya bagus, hebat dalam pengetahuan Alkitab, tetapi nol, dingin seperti es. Manusia es yang berjalan-jalan. Kalau ke gereja, matanya melihat sini sana, ditanya apa saja, jawabannya benar, tetapi tidak hangat, tidak ada persahabatan, tidak ada kasih, tidak ada api yang sungguh-sungguh, tidak ada cahaya yang sungguh-sungguh. Sebaliknya, ada orang yang apinya sungguh-sungguh tetapi pengertiannya salah, teologinya tidak benar, pengertian Alkitab diselewengkan.
Kedua macam orang itu tidak beres adanya, tidak memuaskan hati Tuhan. Itulah sebabnya kita menegakkan satu semangat, dimana teologi ditegakkan dan api Roh Kudus tetap berada di dalamnya. Apa yang ingin saya kerjakan, dan apa yang menjadi tujuan saya sedalam-dalamnya serta motivasi saya mungkin belum dimengerti zaman ini. Mungkin setelah saya meninggal dunia, dibawa pulang oleh Tuhan, orang baru melihat ini penting, inilah yang seharusnya ada dalam kekristenan. Pemahaman Alkitab yang benar dan teologi yang orthodoks dan penjelasan yang setia yang ditaruh dalam semangat pelayanan yang berapi-api. Ketika saya berceramah di Regent College, Vancouver, saya mengeritik teolog-teolog besar yang mengajar di situ, you, western theologians always put theology in the refrigerator, now put it out, and warm it up; kamu teolog-teolog Barat, selalu menyimpan teologi dalam lemari es, sekarang saya harap keluarkan itu, lalu buatlah menjadi hangat. Setelah selesai ceramah dan ketika kami makan, seorang profesor dari Oxford University berkata, Stephen, you are very right, you truly told us something very important, we always put our theology in refrigerator. Mengapa gereja-gereja yang ajarannya kurang beres begitu berkembang dan begitu banyak orang yang hadir? Karena bukan hanya memerlukan doktrin yang benar, tetapi juga memerlukan kehangatan. Mengapa gereja-gereja tua, yang mempunyai teologi dan sejarah yang begitu kuat, justru makin lama makin kosong?
Karena gereja yang begitu tua, yang begitu megah, yang mempunyai tradisi yang begitu panjang itu tidak ada api, tidak ada kesungguhan, tidak ada friendship, tidak ada keramahan, tidak ada cinta kasih, tidak ada persaudaraan, tetapi yang ada hanyalah kebanggaan, ini adalah gereja besar, kami sudah berdiri sekian ratusan tahun. Tetapi gereja-gereja itu sudah mau mati karena tidak pernah membangun ibadah, tidak pernah membangun semangat penginjilan. Kita sudah melihat dua macam gereja: yang dingin tetapi rapi, yang panas tetapi gila. Kau berkata, saya tidak mau yang dingin, yang puluhan derajat Celcius dibawah nol, saya mau yang panas, waktu memegang yang panas, wah sungguh-sungguh panas, panas apa? Malaria. Jangan menjadi gereja yang membeku atau yang malaria. Kalau kau mengatakan panas, panas, semakin panas semakin baik, akan celaka, tempat yang paling panas di mana? Di krematorium. Panas untuk mematikan dengan cepat, panas yang tidak sehat. Yang dingin tidak benar, yang panas juga tidak benar. Tuhan menetapkan panas yang diizinkan adalah 36.6-37 derajat Celcius untuk tubuh manusia. Kalau lebih dari itu, sudah perlu mencari dokter. Kalau sudah lebih dari 37 derajat masih berkata, puji Tuhan. Jika suhu tubuh sudah 38 derajat, awas! Kalau sudah 39, 40, 41, 42, bukan oke tetapi bahaya karena sudah melewati batas. Tuhan mempunyai satu prinsip, satu standar yang tidak boleh dilawan, karena Tuhan itu Tuhan. Seorang professor di Westminster Theological Seminary berkata kepada muridnya, begitu banyak orang yang begitu giat, berapi-api dan begitu panas tetapi bukan Reformed, begitu banyak orang yang Reformed tetapi tidak berapi-api. Orang Reformed tidak berapi, orang berapi tidak Reformed. Dia juga berkata kepada muridnya, Stephen Tong has fire and also Reformed.
Di Roma 10 ini, Paulus juga menunjukkan kelemahan gereja pada zaman ini dengan tepat, mereka berapi-api, bersungguh-sungguh tetapi tidak menurut pengertian yang sejati. Siapa yang Paulus tunjuk? Paulus berbicara tentang orang Yahudi. Mereka berapi-api, mereka mempunyai kehangatan yang sungguh-sungguh tetapi mereka tidak mempunyai pengertian yang sejati. Maksudnya apa? Mereka belum sadar Taurat itu apa, belum sadar dasar Taurat itu apa, motivasi Taurat dan tujuannya apa, dan Paulus menyatakan karena mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. Istilah yang dipakai untuk kebenaran Allah di sini adalah dikaiosune atau keadilan kebenaran dan sesuatu zat yang menyimpulkan seluruh hukum Taurat.
Paulus mengatakan, mereka tidak taat dan tidak mungkin taat, karena dasar pemikiran mereka yang paling mendasar itu sudah salah, maka semakin mereka giat justru semakin celaka. Misalnya, seorang naik sebuah kereta yang begitu besar dengan kuda yang begitu kuat, rumput yang disediakan kuda itu begitu banyak, kareta itu berjalan. Ketika berhenti, dia bertanya kepada seseorang, saya ingin pergi ke propinsi
Paulus berkata, kamu giat, kamu berusaha, tetapi tanpa pengertian, maka akhirnya kamu tidak takluk kepada kebenaran Allah. Orang yang sudah menjalankan, bukankah itu berarti sudah takluk? Orang
Manusia diperintah untuk jangan ini, jangan itu, pagar-pagar itu semua diberikan agar kau menikmati keamanan, hidup yang begitu nikmat, baik, indah. Manusia dicipta oleh Tuhan dengan tubuh dan bentuk gerakan yang paling bebas, bahkan di dalam seks sekalipun, binatang tidak mempunyai kemungkinan kebebasan seperti yang dimiliki oleh manusia. Tetapi diperintahkan bahwa kebebasan itu tidak boleh dipakai untuk berzinah. Seks yang begitu indah akan menghancurkan manusia dan bisa menjadi begitu buruk.
Kebenaran Allah datang dari Kristus kepada mereka yang takluk kepada-Nya, puji Tuhan! Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada. Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman. Pengertian Roma 3:27-28 ini muncul lagi dalam pasal 10:4. Kebenaran bukan menjalankan Taurat, tetapi orang itu percaya. Percaya kepada siapa? Kristus. Kristus dimana: di luar Taurat atau di dalam Taurat? Setelah Taurat tak berguna, baru Kristus diturunkan atau di dalam Taurat memang sudah mengandung makna yang sesungguhnya yaitu Kristus? Disini memerlukan kesinambungan dan pengertian antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Di dalam Taurat yang diberikan itu terkandung Kebenaran Allah. Tapi kebenaran Allah yang begitu tuntas tak dapat dijalankan oleh manusia, maka manusia yang bersandar pada kelakuan pasti akan gagal, dan sasaran iman pasti sukses. Tetapi orang
Kiranya Tuhan membawa kita pada inti, sehingga di situ kita mendapatkan ketenangan dan kestabilan iman yang tidak akan digoncangkan oleh segala kesulitan. Roda berputar dan di dalamnya terdapat semua titik yang bergerak habis-habisan, hanya ada satu titik, ketika roda berputar dengan begitu cepatnya, dia tidak perlu bergerak, yaitu titik pusat atas as-nya. Jika berada di bagian roda manapun akan membuat kita pusing, kecuali kita berada di as, baru kita akan merasakan ketenangan yang sejati. Biar orang Kristen, khususnya yang mendengarkan firman Tuhan seperti ini menemukan fokus dan titik pusat dari kehendak Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar