Kami terus mendoakannya dalam hati. Kami mendapati keraguan beliau adalah berkaitan dengan keluarga besarnya. Ternyata beliau adalah anak sulung di tengah keluarganya dan dijadikan teladan atau panutan bagi anggota keluarga yang lain, adik-adiknya. Hal ini membuat beliau tidak berani mengambil keputusan menerima Tuhan Yesus. Kami percaya bahwa Injil yang sudah diberitakan tidak akan kembali dengan sia-sia. Itu adalah janji Tuhan. Kami melihat bagaimana beliau sebenarnya merasa ingin menerima Tuhan. Beliau pun menangis. Keputusan besar akhirnya diambil. Puji Tuhan! Beliau mau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi meskipun tidak mendapat dukungan keluarga.
Kami tahu itu semua adalah karya Tuhan, ya anugerah Tuhan saja yang meyakinkan beliau untuk mengambil keputusan yang tepat bagi hidupnya pribadi. Kami sungguh sangat bersukacita ketika beliau merespons dengan sangat positif. Kami bahkan melihat ada sukacita terpancar di wajah beliau. Berulang kali beliau mengucapkan terima kasih kepada kami. Kesedihan kami adalah isteri beliau hanya mengatakan terserah pada keputusan beliau tapi kalau isterinya akan tetap muslim. Ya, kami tetap percaya bahwa Tuhan masih terus berkarya di hati isteri beliau juga. Kami terus mendoakan. Kami tetap bersyukur karena Tuhan berkenan berkarya melalui kami untuk menyatakan keindahan dan keajaiban InjilNya. Soli Deo Gloria.
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, KARENA INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH yang menyelamatkan setiap orang yang percaya …” Roma 1:16
Sumber: Tell The Truth Edisi 27, Mei 2008,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar